Namanya Sindi yang berumur 30 tahun, ia memiliki saudara yang cantik dengan kulit yang bersih, hidungnya mancung, dan postur tubuhnya yang proporsional. Karena obsesi untuk mandiri dan sifatnya yang keras dia terperosok dalam masalah yang berkepanjangan. Sindi sebelumnya tinggal di Surabaya, disana dia bekerja sebagai penyanyi. Dari pekerjaan itulah (yang sebenarnya tidak kami sukai) Sindi sempat ditahan polisi 1 malam karena narkoba, sebelum kami datang-dipanggil untuk memberi keterangan.
Sejak peristiwa ditahannya Sindi 3 tahun lalu, Sindi sering telepon dan bercerita tentang keadaannya, teman lelakinya dan biasanya cukup lama, minimal 30 menit. Sindi lebih dekat denganku dan sering ‘curhat’ daripada kakaknya. Dalam setiap pembicaraan, Sari selalu memberi tanda agar aku ‘merayu’ Sindi untuk pindah ke Jakarta dan mencari pekerjaan di sini.
Sari karena dekat dengan kami itu, mendukung untuk dapat mengontrolnya melalui aku, sejak kecil Sindi memang susah nurut dan bandel. Awalnya saya hanya menganggapnya sebagai tanggung jawab seorang kakak terhadap adik, sebelum terjadi ‘sesuatu’ yang tidak semestinya kami lakukan.
DEPOSIT 50.000 JADI 100.000 TO X5 !!!
Awal maret 2017, Sindi telepon memintaku untuk menemuinya di stasiun Gambir, Sari sangat gembira dengan berita itu dan segera mempersiapkan kamar untuknya. 13 maret 2017 aku jemput Sindi sendiri, karena anak bungsuku sakit, dan kami duga berdarah. Sindi datang sendiri, padahal rencananya bersama Hendry ‘cowoknya’ yang keturunan.
‘Kok, sendiri kak??’ mana ponakan2ku, tanya Sindi saat aku sambut barang2 bawaannya.
‘Andi lagi sakit, kayanya demam berdarah deh, terpaksa diisolasi dari sodaranya’ jawabku ngeloyor menuju mobil. Sambil merokok dan berlari kecil Sindi mengikuti aku, ‘Kesian yah, aku kangen ama mereka’ katanya.
‘Kak, tau nggak knapa aku kesini?? tanyanya di mobil.
‘Yah, loe mau refreshing, loe udah sadar dan mau kerja yang sesuai dengan ijazahmu, khan?’ jawabku sekenanya.
‘Yang lain donk’ manja komentarnya.
‘Apa yaa, paling putus atau lari dari cowokmu, hahahaha’ aku tertawa geli karena pinggangku digelitiknya.
‘Sekarang bulan apa kak?’
‘Maret’ jawabku sambil terus nyetir
‘Bulan maret ada apa ya??’ Sindi mengerling, tangan meremas tangan saat di persneling..
‘Sindi,.. Apaan sih’, kataku berusaha menepis tangan yang kemudian bergerak mau gelitii aku lagi. Tanganku ditangkapnya, digenggam kemudian dicium sambil bertanya manja
‘Kakak sayang Sindi nggak sih?’
‘Sindi.. aku kakakmu, aku sayang kamu seperti Sari cintamu’ kataku jengah dan menarik tangan .
‘Kak,.. aku sayang dan mengagumi Kak rizky, lebih dari itu.., aku sayang ama kakak, karena bisa ngertiin aku, mengerti aku, bisa ngemanjain aku dan..tau nggak, aku bisa orgasme kalo lagi teleponan ama kakak’. . sambil meraih tangan lagi.
‘Sindi.. aku gak mau ngerusak semuanya dengan perbuatan bodohmu’, jawabku marah namun terkadang menahan gejolak. Sindi terdiam dan melepas tanganku. Itulah 30 menit pembicaraan kami di perjalanan menuju ke rumah.
Sampai di rumah Sari menyambutku dengan ciuman sambil bilang ke RS karna andi anak ke tiga ku panas sudah lebih dari 2 hari. Aku segera ke kamar melihat keadaannya, sementara Sindi dan Sari menuju ke kamar di lantai 2 yang telah disiapkan.
‘Maa, cepetan yah’ aku beri mencari agar Sari segera bersiap.
‘Sindi, mandi terus istirahat dulu yaa, ntar ngobrolnya deh’ kata Sari ama Sindi..OK bos sahut Sindi.
Andi harus segera dirawat di RS saat itu juga.
‘Andi maunya ditemenin ama mama aja yaa? pinta anakku pelan..
‘Iya sayang, mama akan temenin anak tersayang mama deh’ Sari menghibur.
‘Janji ya maa..’
Setelah Andi tidur aku rundingan ama Sari, keputusannya adalah aku akan nungguin Andi malem dan langsung berangkat kerja dari RS.
‘Paa, sekarang jemput Sindi ya.. ajak dia kesini, sekalian bawain aku beberapa pakaian, aku pengen ngobrol disini’.
‘Oke sayang’, jawabku setelah merasa semua beres.
Sesampainya di rumah, aku menyiapkan beberapa pakaian yang pantas, termasuk pakaian dalem Sari. Aku naik ke lantai 2 (kamar Sindi) mo ambil tas, kuketuk pintu dan memanggilnya.. Tapi gak ada sahutan, aku berasa gak enak dan telepon istriku
‘Kalo gak terkunci masuk aja deh paa, soalnya semua tas ada disana’
‘Tungguin si Bengal itu bangun, biarin dulu dia istirahat ntar kalo bangunin sekitar jam 12-an.
Aku manusia biasa, seorang lelaki mana yang tidak tergoda dengan keadaan ini ; gadis cantik pulas, tanpa selimut. Sangat menggairahkan dengan rambut setengah basah terlentang hanya dengan CD kecil menatap pinggul dan bukit indah tanpa penutup, ada kesempatan lagi. aku sewaktu-waktu untuk sewaktu-waktu.. bathinku sedang.. dan.. akhirnya aku menyerah.
Kuhampiri Sindi (yang sedang tertidur??), aku ambil selimut yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh indah itu, tapi Sindi sepertinya gak mau di selimuti. Gerakan menolak menolak diselimuti. Aku kembali terdiam.., kuberanikan diri disentuh,.. merasakan sentuhan yang aku rasakan saat itu,..
Sindi masih terlelap bahkan mengeluarkan suara mendengkur. Nafsu sudah menguasai bathinku juga ragaku, penisku sangat2 tegang.. Sindi lebih cantik, putih lebih tinggi dari Sari.. dengan jari tengahku, kutelusuri menyentuh hingga ketiak..Sindi menggeliat dan menyamping seolah memberiku ruang untuk duduk di sebelahnya.
Benar-benar kesempatan berpihak padaku,.. kuulangi sentuhan jariku, aku belai sentuhan yang lembab dan berombak, aku cium keningnya, aku belai wajah sambil memanggilnya pelahan,.. “Sindi.., bangun sayang..mbakmu suruh kamu ke RS. .”, (dengar atau gak aku gak peduli) kuulangi kata-kata itu sambil terus membelai.., Sindi malah membalaskan tangannya dengan kepinggangku.
Tanpa kusadari kami telah mencoba kedua bukitnya, mempermainkan putingnya, sambil mengecup senang. Sindi membuka matanya dan mendesah perlahan .. kakk, aku ingin kakak kakak, aku ingin kakak sayang aku lebih dari seorang adik .. sebulan lebih aku meninggalkannya .. aku benci dia..
ternyata dia telah berkeluarga, dan sampai saat ini belum kutemukan figur yang aku cari, kak.. sayangi Sindi.. mengarahkan tangan ke daerah yang paling intimnya yang lembab, ketika jariku sedikit menekannya.. Ditariknya menyebabkan tubuh menindih tubuhnya..
Sindi dalam suasana hati. Dalam keadaan masih berpakaian, aku peluk Sindi dan menindihnya, kami bergerak seirama seolah sedang bersenggama.. Tiba-tiba telepon berteriak nyaring, seolah menyadarkan agar tidak melakukan lebih lanjut.
‘Pahh, udah bangun si Bengal tuh,.. Siram air aja kalo gak bisa, cepetan nih udah jam berapa sekarang? gerah nih, jangan lupa dasterku’.
Oke, jawabku dengan terus memburu nafsu. Permainan kami terhenti dengan un happy ending..
14 maret, Di tempat kerja setelah mendapat ucapan selamat dan ciuman pipi dari rekan2 atas ulang tahunku, aku masih nggak abis pikir.. kenapa itu terjadi?? jahat amat aku,.. saat usia bertambah tua, anak sedang sakit.. aku malah mengumbar nafsu.. IPARKU lagi.. Udahlah aku tidak akan melakukannya lagi, biar Sindi yang nunggu Andi .. pikirku.
Jam 14.30 sepulang kerja, aku mampir ke Pizza Hut beliin makanan kesukaan Andi sebelum ke RS. Saat dikamar Sindi menyambutku dengan ciuman mesra di bibir.. bertemu ulang tahun sayang.., Gila nih anak pikirku.. ‘Sari’, aku memanggil istriku..
Sari keluar kamar mandi, langsung memelukku, ‘Met ulang tahun pah.. hadiahnya ntar aja nunggu Andi sembuh, katanya main mata nakal. Sekitar jam 19.30 aku mo balik, pulang ganti baju. ‘Pah, ntar pulangnya aja, jam 21 an aja soalnya Andi gak mau kalo gak ditungguin mama, papa dirumah aja deh..’ biar mama yang tungguin Andi.
MINIMAL BET TOGEL 100 PERAK !!!
‘Yah..gimana nih, ntar kamu ditemenin Sindi ya, papa mo pulang urusin si rio ama intan’. Tadi Sindi bilang tadi ketemu sama temennya, mungkin keluar malem ini, pulang bareng sama papa aja ya, ntar kasi kunci cadangan di laci lemari ya jawab Sari.
Gawat..tapi ada rasa senang juga terbersit di pikiranku. Malaikat bathinku menyayangkan mengapa Sari begitu percaya pada hubungan kami, sedang syaitan di jiwa-ragaku bersorak kegirangan sampai penisku berkedut.
jangan tinggalkan Sari yang menjaga Andi. di perjalanan Sindi bilang ingin memberiku sesuatu untuk melampiaskan apa yang terpendam di sanubarinya dan membohongi kakaknya sendiri. Seperti biasa Rio dan intan sudah berada di kamarnya jam 21.
(Sari sangat disiplin dalam mendidik anak). Aku periksa tas mereka nge-cek PR. Setelah mencium pipi mereka, aku turun dan mandi, (Sindi udah ke kamarnya). Jam 23 setelah saya menelepon Sari 2 say good night, terdengar ketukan pintu, saat kubuka Sindi menerobos masuk dengan pakaian tidur krim.
‘Kak, .. Sindi mau tidur ama kakak, pengen dipelukin dan dimanjain..
Saat itu yang pertama bereaksi adalah si Ucok di dalam sarung dan berteriak mengacung.. MERDEKA.. Dapat dibayangkan dibayangkan 2 jenis orang berlainan dalam 1 kamar yang dingin.. Sindi memelukku.. aku balas memeluknya erat. Sangat lama kami berpelukan.. Dalam posisi berdiri, kami berpelukan seolah berdansa.. setelah puas, aku gendong Sindi ke pembaringan.., kurebahkan dia, kutanggalkan pakaian tidurnya, Sindi hanya menggunakan G string.,..
Sindi pasrah, menikmati, tubuh yang polos.. Sindi memandangku saat aku buka sarung, satu2nya penutup bagian tubuhku.. Kurebahkan tubuhku disamping tubuhnya, aku cium dan merasakan tiap jengkal tubuhnya, bukitnya yang putih begitu indah mencuat, kontras dengan tanganku yang hitam.. Kak.. aku sering mimpikan ini.. kak.. puaskan aku.., sayangi aku..
Kuremas bukit indahnya sambil menciumi putingnya,.. Sindi menggelinjang hebat.. tangannya meraih penisku.. Dikocoknya perlahan.., kumasukkan tanganku, ke dalam CD G string hitam Sindi, Sindi mengangkat pinggulnya membantuku melepas satu2nya penutup tubuhnya. Lembab dan basah vagina Sindi oleh lendir hasrat, kutekan ujung jariku sedikit masuk, otomatis pinggulnya mengangkat dan berusaha agar jariku masuk lebih dalam.. beberapa lama aktifitas itu aku lakukan. Sindi pengen hisap punya kakak.. pintanya.
Aku segera berdiri dengan penis masih teracung tegak, Sindi bangkit mengulumnya.. woww hisapannya ruarr biasa, penisku seakan berada dalam genjotan vaginanya.., segera aku atur posisi 69 untuk menikmati lendir gairah yang udah disediakan, setelah beberapa menit Sindi menggelinjang sambil berteriak, ‘kak.. Sindi pengen keluar, Kak .. genjotan-nya tambah liar. Kuhentikan jilatanku dan kuposisikan penisku penetrasi ke vaginanya yang benar-benar basah.
Clepp, mudah sekali penisku menerobos masuk, aku berusaha mempertahankan very slow..kurasakan benar dinding-dinding vagina Sindi, saat kutemukan g spotnya, (sedikit dibawah permukaan dalam di bawah clitnya) kuarahkan agar tetap menyentuh area itu..
Sindi benar2 tak dapat menguasai diri akibat genjotan yang kulakukan, dijepitnya pinggangku dengan kaki dan ditahannya pada posisi yang dikekehendaki.. Kakk.. kurasakan detakan dahsyat otot vagina Sindi, sangat kencang, lebih kencang dari detakan Sari.., God.. i’m mani muncrat..teriaknya.
Saat kedutannya mengendor, kupercepat gerakanku, aku ingin menyelesaikan genjotan ini.. beberapa genjotan sampai terasa telah menghambat sampai, aku tarik penisku dan tumpahkan semua di luar.. Agak kecewa..namun aku tak segila itu untuk memiliki seorang anak lagi.
Inilah pengalamanku dengan adik iparku, Setelah Andi pulang, aku selalu berusaha mencari kesempatan untuk bersenggama dengannya dan menikmati genjotan-nya, Sindi sempat tinggal selama 6 bulan sebelum ada panggilan kerja di Singapura.